Senin, 29 Oktober 2012

LOKAWISATA BATURADEN DI KABUPATEN BANYUMAS KOTA PURWOKERTO JAWA TENGAH





    Siapa yang tidak mengenal akan kawasan ini bagi penduduk Provinsi Jawa tengah,terutama masyarakat Banyumas. Baturaden merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejak tahun 1928, Batu Raden dikenal sebagai obyek wisata pegunungan. Pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan alam dan udara pegunungan yang sejuk dengan suhu antara 18°C-25°C. Dalam kondisi cuaca yang bagus dan cerah, pemandangan Kota Purwokerto, Nusakambangan, dan pantai Cilacap dapat terlihat dengan jelas dari puncak Baturaden.
Nama Batu Raden berasal dari dua kata (bahasa Jawa), yaitu Batur (bukit, tanah, teman, pembantu) dan Raden (bangsawan). Bila digabung, kata “Batu Raden” dapat bermakna:  tanah yang datar atau tanah yang indah. Ada dua versi sejarah Batu Raden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman. Menurut versi yang pertama, Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Rum yang berasal dari Turki dan beragama Islam, pernah merasa penasaran dengan cahaya terang misterius yang menjulang ke angkasa dan bersinar di bagian timur. Sang Pangeran kemudian mencari asal cahaya tersebut. Singkat cerita, setelah melakukan pendakian hingga ke puncak sebuah gunung, Sang Pangeran melihat ada seorang pertapa Buddha yang bersandar pada sebuah pohon jambu yang memancarkan sinar cahaya ke atas. Lokasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Batu Raden. Sedangkan menurut versi kedua, cerita Batu Raden terkait dengan kisah cinta antara anak perempuan Adipati Kutaliman dengan pembantunya yang menjaga kuda.
Sekarang Batur Raden semakin menjadikan kawasan objek wisata yang cukup favorit bahkan seringkali dikunjungi oleh wisatawan luar daerah maupun luar negri. Kawasan ini menyajikan berbagai sarana yang cukup menyenangkan untuk berlibur. Antara lain kolam renang, air terjun pacoran satu, air terjun pancoran 2, pancoran 3, pancoran 4,pancoran 5, pancoran 6, pancoran 7, museum- meuseum kesenian jawa, dan masih banyak yang lainnya. Tiket masuk ke Batu raden di klasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :
1.     Lokawisata Batu Raden: Rp. 3.000,00 per orang.
Kendaraan yang masuk ke lokawisata ini dikenakan tarif tersendiri, yaitu:
•     Kendaraan roda dua: Rp. 1.000,00
•      Kendaraan roda empat nonmikrobus: Rp. 4.000,00
•      Kendaraan roda empat mikrobus: Rp. 5.500,00 
•    Kendaraan roda enam atau lebih: Rp. 8.000,00  
•    Taman Botani: Rp. 1.000,00 per orang  
•    Curug Gede: Rp. 1.000,00 per orang  
•    Pancuran Pitu: Rp. 5.000,00 per orang  
•    Pancuran Telu: Rp. 5.000,00 per orang  
•    Wana Wisata: Rp. 5.000,00 per orang 
•     Kaloka Widya Mandala: Rp. 2.500,00 per orang

    Ketika kita memasuki pintu masuk Batur raden, kita akan dihadapkan dengan patung berbentuk harimau putih yang berada dalam kaca etalase. Taukah kalian? Patung tersebut bukanlah patung buatan manusia, melainkan seekor Harimau putih yang memang diawetkan oleh pemda setempat, dikarenakan pada waktu itu harimau tersebut menyerang rumah penduduk di sekitar Batu Raden dan memakan korban seorang bayi. Sehingga dibunuhlah Harimau tersebut dengan cara diawetkan. Konon cerita dari penduduk sekitar, harimau putih tersebut memiliki satu pasangan yang masih berkeliaran disekitar hutan di Batu Raden.  Masih banyak cerita lainnya mengenai sejarah Batu raden yang belum terungkap. Bagi yang berminat berlibur di kawasan tersebut, anda dapat mengunjungi kawasan tersebut.






0 komentar:

Posting Komentar